Menggambar merupakan hobi yang paling umum ditulis orang ketika menuliskan biodata. Namun, apakah kau benar-benar suka menggambar? Atau sempat suka lalu melupakannya lantaran kesibukan dan rutinitas yang padat?
Pas banget, bagi kau yang kepikiran untuk kembali menggambar sehabis sekian lama. Ini saatnya menentukan buku denah yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan minatmu. Berikut beberapa tips pentingnya.
1. Mulai dengan jenis kertas
instagram.com/mrtnzig_ Ada beberapa jenis dan huruf kertas untuk sketchbook yang wajib kau ketahui. Pertama, acid free paper. Kertas acid free artinya ia ialah tipe kertas yang tak akan menguning tergoda zaman, jadi kau tak perlu khawatir karyamu akan cepat rusak atau berubah warna nantinya.
Kedua, tekstur kertasnya. Tekstur kertas dibagi jadi tiga, hot-pressed, cold-pressed, dan rough. Hot-pressed akan membentuk kertas yang smooth tanpa tekstur sama sekali. Ia cocok untuk kau yang suka menggunakan marker, pensil warna, bahkan cat air. Ada pula cold-pressed yang teksturnya bergelombang, biasanya dipakai untuk cat air.
Terakhir, rough, yaitu kertas dengan permukaan yang cukup berangasan cocok untuk kau yang suka memakai media charcoal, pastel, dan soft pencil.
2. Teliti menentukan buku denah kalau kau akan memakai media cat dan marker
instagram.com/mosseryco Beda dengan pensil warna atau pensil biasa, marker dan cat ialah media yang basah. Untuk itu, mereka membutuhkan kertas jenis khusus. Kertas cat air biasanya tersedia dalam versi hot-pressed yang smooth dan cold-pressed yang bergelombang. Sementara, untuk marker ada beberapa kertas khusus yang dijamin dapat menciptakan sapuan marker kamu terlihat rata dan tak akan tembus ke sisi baliknya.
3. Bijak menentukan jenis dan tipe penjilidan buku sketsamu
Ada beberapa jenis metode penjilidan untuk sebuah buku sketsa. Ingat-ingat beberapa istilah berikut biar kau tak salah beli. Spiral tentunya ialah buku denah yang dijilid memakai ring. Jilidan ini dijamin rapi dan tentunya kuat, sayangnya banyak yang tak suka dengan keberadaan ring spiral yang mengganjal ketika kau menggambar.
Kedua, thread bound, yaitu buku yang dijilid dengan benang. Jilidan jenis ini sangat berpengaruh dan terjamin. Ia juga tidak mengganggu ketika kau menggambar. Kekurangannya, kau tidak dapat menyobek halamannya dengan mudah.
Ketiga, jilid lem. Jilidan jenis ini gampang disobek kapan saja kau butuhkan. Mereka juga rapi. Kekurangannya, kau tidak dapat membalik-balik halaman dengan bebas, lantaran lem dapat saja terkelupas dan kertasmu dapat tercecer. Buku dengan tipe jilid macam ini cocok untuk kau yang akan sering menyobek kertas hasil karyamu untuk dijadikan kartu pos atau pajangan di pigura.
4. Pilih ukuran yang pas sesuai kebutuhanmu
instagram.com/stickerrific Ukuran ideal untuk menggambar biasanya ialah A5 atau sekitar 10 x 20 cm. Namun, beberapa produk menjual buku denah ukuran A3, A4, dan yang terkecil A6. Tak hanya dalam bentuk buku yang sudah dijilid, ada pula yang berbentuk pad. Pad bisa kau jilid sendiri sesuai selera atau gunakan untuk menciptakan portofolio yang dikoleksi dalam map.
5. Gramasi kertas juga harus diperhatikan
instagram.com/leuchtturm1917 Gramatur ialah ketebalan dan berat kertas per lembarnya. Biasanya kertas denah memakai gramasi 100 - 300 gsm. Untuk media kering bahwasanya 180-200 gsm sudah cukup. Namun, bila memakai media yang basah, kau disarankan memakai kertas 200 gsm ke atas.
Ingat pula bahwa tidak semua merek punya standar gramatur yang sama. Kamu mungkin akan menemukan bahwa kertas dengan angka gsm yang sama ternyata mempunyai ketebalan yang berbeda lantaran perbedaan merek.
Sudah tahu beberapa pertimbangan menentukan buku dan kertas gambar, tinggal sesuaikan dengan bujet yang kau punya. Tak ada salahnya pilih yang murah dulu atau bahkan pribadi yang bermerek terkenal, semua terserah kau saja. Selamat mengisi buku sketsamu dengan gambar menarik.